Hal yang sama diungkapkan oleh Razulfa, mahasiswi semester 1 yang sedang kuliah di Kota Solo. Ia memilih KA BIAS Madiun kali ini karena harganya lebih terjangkau, tepat waktu, dan merasa nyaman.
Razulfa cukup mengeluarkan Rp40.000 sekali jalan untuk sampai di Kota Solo, sehingga ia berniat naik KA BIAS Madiun lagi di kemudian hari.
“Tingginya kalangan mahasiswa/pelajar yang lebih memilih menaiki KA BIAS Madiun menunjukkan bahwa kereta api juga mampu menunjang keperluan studi atau kegiatan lainnya,” ujar Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro.
Peningkatan jumlah penumpang KA BIAS Madiun yang didominasi oleh mahasiswa/pelajar turut mendorong pertumbuhan sektor transportasi kereta api. Sekaligus mendukung upaya keberlanjutan transportasi ramah lingkungan.
Selain itu, kehadiran KA BIAS Madiun juga ikut serta membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi karbon. Sebagai respon terhadap tren positif ini, Daop 6 Yogyakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan KA BIAS Madiun agar para penumpang merasa nyaman dan aman. Perbaikan fasilitas juga akan terus dilakukan Daop 6 Yogyakarta untuk memenuhi kebutuhan para penumpang.
“Kami terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang KA BIAS Madiun dan mengimbau para penumpang untuk memberikan tempat duduk kepada kalangan prioritas, seperti lansia, ibu hamil, difabel, dan ibu dengan balita. Harapan dengan adanya KA BIAS Madiun ini, Daop 6 Yogyakarta bisa semakin membantu masyarakat dalam bermobilitas,” ucapnya.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait