“Kita berharap kegiatan ini (Malibujari) bernilai positif. Apa yang kita lakukan ini benar-benar dalam rangka memberikan apresiasi bagi orang tua wisudawan UMS,” ucapnya.
Keluarga yang hadir malam itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain Rote, Nusa Tenggara Timur; Tarakan, Kalimantan Utara; Bitung, Sulawesi Utara, Pekanbaru, Riau; hingga Manokwari, Papua Barat.
Kehangatan dan keramahan khas Kota Solo turut dihadirkan dalam Malibujari. Selain mencicipi kuliner khas Kota Solo, keluarga para mahasiswa calon wisudawan UMS juga disuguhi berbagai hiburan menarik, salah satunya live music. Secara khusus, Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., turut menyumbangkan suaranya dengan mendendangkan beberapa buah lagu.
Pesan hangat juga datang dari salah satu orang tua calon wisudawan, Suparji (58). Pria asal Kalimantan Timur itu mengatakan, Malibujari merupakan acara yang istimewa. Baginya, kesempatan ini membuat ia dan keluarga dari luar jawa lainnya bisa bertemu dengan jajaran pimpinan tertinggi UMS.
“Bisa ketemu Pak Rektor langsung,” ujar Suparji.
Hal senada dirasakan calon wisudawan program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Dewi Sartika. Calon wisudawan asal Manokwari, Papua Barat, itu mengatakan Malibujari dapat membawa pengaruh dan kesan positif UMS kepada masyarakat di berbagai penjuru Tanah Air.
“Dari orang tua yang hadir di Malibujari, mereka diharapkan bisa membawa pesan dan kesan yang baik tentang UMS kepada sanak saudara di kampung halaman,” tutur Dewi Sartika. Dia berharap semakin banyak impresi positif yang datang dari berbagai kalangan di Indonesia untuk UMS.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait