SOLO, INewsSleman.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo menyatakan kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di Solo Raya terjaga stabil dengan mencatatkan kinerja dan pertumbuhan positif pada periode Oktober 2024. Hal ini tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dengan profil risiko yang terjaga.
Perkembangan Sektor Perbankan.
Berdasarkan data kinerja sektor jasa keuangan di wilayah Solo Raya posisi Oktober 2024, stabilitas sektor perbankan tetap terjaga dan tumbuh secara year on year (yoy). Aset perbankan naik sebesar 2,61 persen menjadi Rp120,91 triliun dari sebelumnya Rp117,84 triliun.
“Namun demikian, kredit/pembiayaan perbankan mengalami penurunan sebesar 0,06 persen. Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat mengalami peningkatan sebesar 4,89 persen menjadi Rp98,40 triliun,” kata Kepala OJK Solo Eko Hariyanto melalui keterangan tertulis, Senin (30/12/2024).
Selanjutnya, likuiditas perbankan di wilayah Solo Raya pada Oktober 2024 masih terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada angka 107,76 persen. Adapun penyaluran kredit perbankan berdasarkan sektor ekonomi didominasi oleh penyaluran kredit pada sektor industri pengolahan sebesar Rp27,72 triliun kemudian kredit untuk sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp27,19 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaannya, penyaluran kredit terbesar dalam bentuk kredit modal kerja sebesar Rp59,70 triliun dan kredit terbesar berdasarkan jenis usaha adalah kredit untuk kategori bukan UMKM sebesar Rp57,97 triliun.
Perkembangan Pasar Modal
Berdasarkan data posisi Oktober 2024, perkembangan jumlah investor Pasar Modal di wilayah Solo Raya mengalami perkembangan SID wilayah karesidenan Solo secara mtm dan yoy, pada posisi bulan Oktober 2024 total SID mengalami peningkatan sebesar 6.664 SID (1,39 persen) secara mom, dari 480.922 SID menjadi 487.586 SID.
Sedangkan SID yoy tercatat meningkat sebesar 75.448 SID (18,31 persen), dari 412.138 SID pada bulan Oktober 2023 menjadi 487.586 SID pada bulan Oktober 2024. SID dimaksud meliputi SID Saham, SID Reksadana, SID SBN, dan SID E-BAE. Berdasarkan data Periskop OJK posisi Oktober 2024, transaksi saham tertinggi dicapai oleh Kota Surakarta sebesar Rp1.091,91 miliar dan diikuti oleh Kabupaten Klaten sebesar Rp549,16 miliar pada periode Oktober 2024.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait