SOLO, iNewsSleman.id - Promovenda Marisa Kurnianingsih berhasil meraih gelar doktor melalui disertasi yang mengangkat tema seputar kawin kontrak. Dia dikukuhkan setelah melalui sidang terbuka promosi doktor Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Selasa (21/1/2025).
Marisa Kurnianingsih menyampaikan disertasi bertajuk “Turbulensi Kedudukan Perempuan dalam Kawin Kontrak (Tawaran Konsep Perlindungan Hukum bagi Korban Eksploitasi berbasis Teoantroposentris)”. Sidang dipimpin oleh Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si.
Dalam sidang tersebut, guru besar teori hukum dari UMS, Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H., M.Hum., bertindak sebagai promotor. Sementara para co-promotor adalah Prof. Dr. Absori, S.H., M.Hum. dan Prof. Dr. Kelik Wardiono, S.H., M.H.
Promovendus Marisa Kurnianingsih dan promovenda Andria Luhur Prakosa berfoto bersama Ketua Senat, Promotor, dan Penguji usai penyematan gelar doktor. Foto: Ist.
Sedangkan para penguji dari UMS meliputi Prof. Dr. Harun, S.H., M.Hum., Prof. Dr. Aidul Fitriciada, S.H., M.Hum., dan Wardah Yuspin, S.H., M.Kn., Ph.D. Sementara penguji tamu adalah Prof. Ro’fah Setyowati, S.H., M.Hum., Ph.D dari Universitas Diponegoro.
Dalam paparannya, Marisa menggagas pentingnya perlindungan hukum bagi korban eksploitasi akibat kawin kontrak. Sebab, perempuan memiliki kedudukan yang lebih rendah dibanding laki-laki dalam kehidupan masyarakat.
“Perempuan lebih rentan menjadi korban,” ujar Marisa.
Dari segi pelanggaran hukum, Marisa melihat perilaku kawin kontrak melanggar Undang-Undang
Tindak Pidana Perdagangan Orang (
TPPO), Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, dan Undang-Undang Perlindungan Anak.
“Belum ada peraturan daerah yang mengatur tentang eksploitasi sebagaimana yang diamanahkan Undang-Undang TPPO,” imbuhnya.
Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si menilai disertasi yang disampaikan menarik karena judulnya kawin kontrak, serta ada pandangan yang berbeda.
Editor : AW Wibowo
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.