YOGYAKARTA, iNewssleman.id - Upaya mencari keadilan terus dilakukan Nurul Hidayah Isnaniyah (35) yang anaknya diduga menjadi korban malpraktik saat proses persalinan di RS Allaudya Gunungkidul, pada tahun 2023 lalu. Melalui kuasa hukumnya dia menyurati Presiden Prabowo Subianto untuk mengadu.
Surat ini dilayangkan pada 31 Januari 2025 lalu. Langkah ini ditempuh setelah upaya mendapatkan keadilan melalui Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) tidak membuahkan hasil.
“Sudah kami kirimkan ke presiden 31 Januari 2025. Semoga aduan kami mendapatkan perhatian,” kata Penasihat Hukum Isnaniyah, Zulfikri Sofyan, Rabu (5/2/2025).
Surat ini juga ditembuskan kepada Penasehat Presiden Bidang Kesehatan, Menteri Koordinator Bidang pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ketua Komisi X DPR RI, Ketua Komnas HAM, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Ketua Komnas Perlindungan Perempuan, Ketua KPAI, Ketua IDI dan Kepala Dinas Kesehatan DIY.
Sebelumnya mereka sudah membuat aduan ke Polres Gunungkidul dan ke MKDKI. Namun putusan dari MKDKI dirasa tidak berimbang dan terkesan membela dr Anita Rohmah sebagai teradu. Nyaris semua putusan hanya mempertimbangan keterangan dari teradu, berikut saksi dan tenaga ahli yang dibawanya.
Putusan MKDKI dirasa tidak mempertimbangkan fakta dan tenaga ahli dari RSUP dr Sardjito. Dimana saat proses kelahiran, Isna memiliki berat badan 89 kg dan dengan riwayat Diabetes Melitus (DM)/gula darah 179 mg/dl memilih persalinan dengan fasilitas VIP dan melalui SC. Namun teradu tetap melaksanakan persalinan karena USG terakhir berat bayi 3,321 kg. Namun saat lahir ternyata bobotnyar mencapai 4.800 gram dan mengalami cacat lengan kiri.
“Sebenarnya suaminya sudah minta untuk dicesar tetapi tidak dipenuhi,” katanya.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait
