SOLO, iNewsSleman.id - Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof. Dr. Muzakar Isa, S.E., M.Si angkat bicara mengenai munculnya tagar #KaburAjaDulu di media sosial (medsos). Munculnya tagar tersebut dinilai sebagai respons masyarakat atas beberapa kondisi sosial ekonomi yang tidak nyaman.
Setiap orang atau perusahaan, selalu menghadapi ketidakpastian lingkungan, baik itu yang disebabkan oleh perubahan iklim, kondisi sosial ekonomi, politik, termasuk teknologi. Ketidakpastian sering kali menyebabkan ketidaknyamanan dan sering kali dimaknai dengan kata-kata bencana, musibah, atau lainnya.
"Salah satu kunci dalam menghadapi ketidaknyamanan masalah yang terjadi di Indonesia adalah melakukan adaptasi. Adaptasi dilakukan dengan melakukan inovasi, sehingga akan mendapatkan terobosan dan hal baru," kata Guru Muzakar Isa, S.E., M.Si, Selasa (18/2/2025).
“Dan dengan hal ini, saya sangat-sangat yakin bahwa dengan inovasi justru setelah ketidaknyamanan, ketidakbaikan, atau musibah ini, akan terjadi sesuatu yang lebih baik lagi dari sebelumnya,” lanjut Isa.
Menurutnya, masyarakat paham betul kalau melihat dari berbagai macam pengalaman menghadapi bencana. Setelah bencana itu, justru sebuah daerah atau wilayah memiliki nilai positif, nilai lebih, meskipun dalam jangka pendek tidak nyaman.
“Maka pesan saya adalah kita harus yakin dan optimistis dengan apa yang terjadi selama ini. Yang penting bagaimana kita melakukan inovasi. Selain itu kita mengharap pemerintah, perguruan tinggi, para tokoh, dan stakeholder terkait untuk melakukan sinergi secara bersama-sama, membuat Indonesia lebih baik lagi,” harapnya.
Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, dan seluruh elemen masyarakat, akan melahirkan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan memberikan kontribusi ril kepada negara. Sinergi tersebut akan menghasilkan Indonesia yang lebih baik lagi, akan bersama-sama membangun Indonesia lebih baik.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait