Sementara itu, Kaprodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Wibowo Heru Prasetiyo, S.Pd., M.Pd., Ph.D., menanggapi tagar #KaburAjaDulu ketika menilik pada potensi talenta Indonesia.
“Hilangnya atau kaburnya talenta-talenta terbaik Indonesia ke luar negeri, apakah itu menguntungkan Indonesia? Jelas tidak,” ungkap Wibowo Heru Prasetiyo.
Fenomena brain drain atau hengkangnya intelektual dari negerinya sendiri seperti yang terekspresikan melalui #KaburAjaDulu itu menjadi kerugian negara meskipun rasa cinta pada negara itu tidak terbatas pada ruang dan waktu. Dia menilai talenta Indonesia itu akan lebih bisa optimal dalam mengoptimalkan peran mereka ketika mereka di dalam negeri.
Dia mengajak talenta Indonesia dengan profesi apapun dapat menyumbangkan kontribusinya kepada negara, dari manapun, sebagai perwujudan nasionalisme.
“Mudah-mudahan cita-cita Indonesia menjadi lebih baik 2045 sebagai Generasi Emas, Indonesia yang maju dan sejahtera bisa kita wujudkan. Dan ekspresi itu kita mulai dari hastag-hastag seperti ini,” kata Heru.
Mungkin #KaburAjaDulu mulanya merupakan ekspresi personal. Namun ini menjadi semangat dan aspirasi yang sama untuk menuntut cita-cita Indonesia 2045 bukan hanya sebuah utopia tetapi benar-benar bisa diwujudkan. Talenta Indonesia yang kaya akan inovasi akan dapat menyongsong Indonesia Emas 2045.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait