Pakar Gizi UMS Bagikan Tips Pola Makan Sehat saat Bulan Ramadan

AW Wibowo
Pakar Gizi sekaligus Kaprodi Profesi Dietisien UMS, Dr. Dwi Sarbini, S.Gz., M.Kes., RD. Foto: Ist.

Mengkonsumsi kurma juga sesuai dengan anjuran Rasulullah yaitu membatalkan puasa dengan 3 butir kurma atau kurang lebih 100 gram. Langkah ini akan bisa mengembalikan energi yang hilang bagi umat muslim yang berpuasa.

“Jadi kalau lambung kita kosong lama, kemudian tiba-tiba makan banyak, nanti efeknya malah kita jadi cepat ngantuk, sehingga nanti ibadah tarawihnya itu akan terhambat,” terangnya. 

Pola makan selanjutnya adalah setelah salat maghrib, bisa melanjutkan dengan makanan utama atau makan besar seperti nasi, dengan porsi yang sesuai dengan aturan. Dwi Sarbini menyebut, berbuka puasa itu porsinya bisa memenuhi 40-45% dari kebutuhan energi. Sedangkan setelah tarawih bisa menambah satu pola makan lagi. 

“Jadi ketika berbuka puasa kita tidak balas dendam, kita langsung makan banyak, sehingga efeknya lambung kita kaget dan justru akan membuat efek cepat ngantuk,” jelasnya. 

Hidangan utama disarankan dapat memenuhi kebutuhan kalori. Protein yang dapat menyumbangkan kalori terdapat pada ikan dan ayam, tempe, tahu, dan sebagainya. Untuk karbohidrat, dapat berasal dari sumber lain selain nasi yang bisa didapatkan dari umbi-umbian, labu kuning, labu ungu, jagung, singkong, dan sumber karbohidrat lainnya. 

Buah dan sayur juga sangat penting karena mengandung serat yang dapat membantu untuk menahan lapar. Selain mengurangi 20-30% energi, puasa juga mengurangi asupan cairan. 

“Untuk puasa kita perlu memperhatikan cairan yang masuk ke tubuh kita. Kebutuhan cairan di tubuh kita adalah dua liter per hari. Kalau kita konversikan ke dalam minuman, kita bisa konsumsi sebanyak 8 gelas sehari selama puasa,” kata Dwi Sarbini. 

Pola yang dapat diikuti adalah 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, 2 gelas menjelang salat tarawih, dan 2 gelas saat akan tidur. Cairan yang masuk ke dalam tubuh juga tidak harus air putih tetapi dalam bentuk lain seperti dengan konsumsi kolak.  

Dia berpesan, untuk menjaga energi disarankan untuk menghindari mengonsumsi makanan manis-manis ketika sahur, tetapi perbanyak konsumsi serat.
 

Editor : AW Wibowo

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network