Ajeng Ayu Mutia (UNY), teller di BPR UGM, menyoroti pentingnya pelatihan intensif dan praktik layanan nasabah. Bekal akuntansi dan pelatihan kampus membuatnya mantap. Ajeng berharap akses magang lebih luas, pelatihan sistem layanan digital, dan penguatan komunikasi.
Para alumni ini berharap pendidikan vokasi terus bersinergi dengan BPR, memperbarui kurikulum berbasis regulasi, serta menanamkan nilai kepemimpinan, etika, dan inovasi. Mereka membuktikan lulusan vokasi siap bekerja, berkontribusi, dan memimpin perubahan. Nauli menegaskan, "BPR bukan hanya tempat bekerja, tetapi juga ruang untuk tumbuh, belajar, dan memberi dampak langsung kepada masyarakat.”
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait