SLEMAN, iNewsSleman.id - Sambut pergantian pemimpin bangsa dan negara di tahun 2024, Policy Development UGM meluncurkan UniTrend, sebuah dashboard website yang dibangun sebagai pusat informasi atau data center. Data UniTrend dikumpulkan secara real-time.
Dalam tampilannya, UniTrend akan melakukan survei secara nasional dengan margin of error sebesar 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Walaupun sudah terdapat berbagai data yang disajikan oleh pihak swasta dan pemerintah.
UniTrend mulai dikembangkan sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pembangunan yang berkelanjutan.
“Ini sebagai salah satu bentuk dukungan oada pembangunan yang berkelanjutan ya. Dashboard data alternatif menjadi penting mengingat data pemerintah kurang up to date dan data dari swasta mahal,” ujar Ketua Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik UGM, Prof. Dr. Wahyudi Kumorotomo. Selasa (31/1/2023).
Dalam operasionalnya, UniTrend mengkombinasikan pengolahan big data yang dikumpulkan dari Google Trends, Twitter, dan digital survey untuk menangkap potret lanskap ekonomi, sosial dan politik masyarakat.
Setelah melewati analisis UniTrend menemukan bahwa beberapa sektor mulai menunjukkan pemulihan pasca pandemi diantaranya Pariwisata dan Transportasi.
Menariknya sektor dengan pertumbuhan terpesat adalah Perjudian Online dengan pertumbuhan tahun per tahun sebesar 36.0% diikuti oleh Pariwisata sebesar 29.2% dan Transportasi sebesar 26.2%.
“Untuk Perjudian online sendiri ada kurangnya penegakkan hukum," tambahnya.
Pemerintah juga perlu memperhatikan beberapa aspek terkait pencapaian Sustainable Development Goals.
UniTrend juga menemukan bahwa terjadi peningkatan konflik, ketidaksetaraan, dan keadilan sebesar 29.5% persen secara year on year, Perubahan Iklim sebesar 72.7% serta Ketidakadilan Gender sebesar 110.4%. Peningkatan signifikan Ketidakadilan Gender karena pemberitaan kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga, diskriminasi, dan kekerasan seksual yang semakin meningkat.
Menurut survei yang dilakukan oleh UniTrend, respon publik menunjukkan performa ekonomi cenderung memburuk, tetapi kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi masih stabil.
"Namun demikian, meskipun publik merasakan kondisi ekonomi yang cenderung sulit, namun, hanya 22.8% responden yang merasa tidak puas dengan kinerja Jokowi-Amin. Paradoks ini seharusnya menjadi refleksi khusus bagi pengambil kebijakan, agar pemerintah Jokowi-Ma’ruf lebih fokus memperbaiki kinerja pemerintah ketimbang mencari simpati publik," ujar Project Manager UniTrend, Ardhana Reswara.
Ia juga menyoroti kinerja DPR yang sangat rendah. Namun, ia mengatakan jika yang puas terhadap kinerja DPR hanya 20.8% dari keseluruhan responden.
"Ada ketimpangan di sini terhadap kepercayaan antara Presiden dan DPR," tambahnya.
Menurutnya, ada dua isu yang harus diperhatikan oleh lembaga penyelenggara Pemilu. Politik uang dan ketegangan masyarakat.
“Setiap 1 dari 2 orang di Indonesia masih percaya politik uang masih menjadi strategi bagi kandidat untuk menang. Sementara itu, 1 dari 4 khawatir bahwa Pemilu akan terlaksana dengan aman dan damai. Ini menjadi tugas bagi KPU dan Bawaslu untuk melawan politik uang dan memberi edukasi politik," tambahnya.
Namun, ia mengatakan jika masyarakat sepertinya masih antusias untuk mengikuti Pemilu, jika diberi skala 1-10 dengan 1 sangat tidak pasti memilih dan 10 sangat pasti, mereka rata-rata mereka memilih 8.
Aktor Kunci dalam Pemilu: Popularitas dan Elektabilitas
Anies Baswedan menjadi figur yang selalu disorot berkaitan dengan Pemilu sejak dideklarasikan pada awal Oktober. Di sisi lain, menurut survei Ganjar masih menjadi kandidat unggul.
“Iya dari segi pencarian di Google dan percakapan di Twitter, Anies lebih populer. Berarti lebih banyak orang berbicara tentang Anies. Secara popularitas, Anies lebih unggul, tapi secara elektabilitas, Ganjar masih menang dalam survei,” imbuh Ardha.
Editor : Bayu Arsita
Artikel Terkait
