Miliki Jejaring Luas, Puspoll Nilai Jika Saat ini Sudah Tepat Anas Kembali Terjun Dalam Politik

Bayu Arsita Mandreana
Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. (Foto: Ist).

JAKARTA, iNewsSleman.id - Langkah mantan Ketua Umum PB HMI Anas Urbaningrum terjun kembali ke politik dinilai tepat dan sejalan dengan demokrasi di negeri ini. Anas memiliki jejaring sosial dan jejaring politik sangat luas yang telah dibangunnya sejak masih mahasiswa.

Direktur Program Puspoll Indonesia Chamad Hojin mengatakan salah satu kunci kemenangan Partai Demokrat 2009 adalah Anas Urbaningrum.

Saat itu Anas menjabat Ketua Bidang Politik dan setelah itu menjadi Ketua Umum Partai Demokrat termuda  partai pemenang pemilu.

"Jejaring dan mesin organisasi Anas ternukti efektif sudah memenangkan partai. Nah aset jejaring ini sangat tepat dikonsoludasikan lagi untuk partai barunya," ujar Hojin saat dihubungi iNews.id, Selasa (11/7/2023).

Pada pekan ini, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) akan menggelar Munaslub dengan agenda tunggal pengalihan ketua umum Gede Pasek ke Anas Urbaningrum.

Gede Pasek mengatakan usai Anas bebas murni maka aktivitas partai akan diserahkan kepada mantan anggota KPU RI tersebut.

Lebih lanjut Hojin mengatakan jika Anas akan memiliki tantangan tersendiri saat memimpin PKN dalam pemilu 2024.

Dalam waktu kurang 8 bulan Anas harus cepat konsolidasi menyiapkan bakal caleg agar PKN lolos ambang batas 4%.

Sebab dalam berbagai survei, termasuk survei internal Puspoll Indonesia, elektabilitas PKN masih dibawah 2%.

Anas juga harus menggaet tokoh-tokoh politik nasional lainnya jika ingin PKN bisa berkembang menjadi partai besar di masa yang akan datang.

"Ini tugas berat dan waktunya makin sempit. Tapi mestinya dengan jam terbang selama ini di dunia politik Anas mampu berkonsolidasi," tambah Hojin.

Nantinya, PKN yang berada dibawah kendali Anas juga akan menjadi ujian dan bukti tentang seberapa efektif jejaring Anas yang selama ini memiliki loyalis solid.

Hojin mengungkapkan pengalaman sejumlah tokoh politik dunia dan nasional  yang pernah dimatikan kariernya atau dibonsai oleh lawan politik itu banyak. Namun, tidak sedikit pula tokoh tersebut bisa kembali ke panggung politik bahkan meraih kemenangan dan memimpin negeri tersebut.

Hojin mencontohkan di Pakistan yang ada Benazir Bhutto, Malaysia ada Anwar Ibrahim dan di Afrika ada Nelson Mandela. Bahkan di dalam negeri ada Megawati Soekarnoputri.

Editor : Bayu Arsita

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network