Kiai Sapu Jagat, Sosok Misterius dan Disegani Penjaga Gunung Merapi!

Solichan Arif/Rivo
Gunung Merapi. Foto: Wikipedia

JAKARTA, iNews.id - Gemuruh dari kawah Gunung Merapi, pada Sabtu (11/3/2023) mengejutkan banyak orang. Luncuran awan panas yang akrab disebut Wedus Gembel oleh penduduk setempat, begitu deras mengarah ke barat daya, yaitu ke Kali Bebeng dan Kali Krasak.

Lava pijar menyembur dari kawah Gunung Merapi, dan suara gemuruh yang diikuti oleh kepulan abu bergelombang menyerupai kumpulan pohon beringin raksasa, menyebabkan hujan abu di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Gunung Merapi sedang menunjukkan keaktifannya, dengan terjadinya luncuran lava pijar yang terus berlangsung. Warga Yogyakarta dan Jawa Tengah, yang tinggal di sekitar Gunung Merapi, menyebutnya kembali "batuk-batuk".

Peristiwa ini terjadi pada hari pasaran Jawa, Sabtu Legi, dan bertepatan dengan peristiwa Supersemar (Surat Perintah 11 Maret 1966).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan bahwa erupsi Gunung Merapi kali ini terkait erat dengan peristiwa erupsi besar pada tahun 2010.

Dalam memori sebagian masyarakat Jawa, aktivitas Gunung Merapi selalu dikaitkan dengan cerita sosok Kiai Sapu Jagat atau Eyang Merapi.

Siapakah dia? Dalam folklore masyarakat Jawa, terutama warga Yogyakarta dan Jawa Tengah, Kiai Sapu Jagat diyakini sebagai penjaga Gunung Merapi.

Sebelum mengemban amanah ini, Kiai Sapu Jagat dikenal dengan nama Ki Juru Taman. Ki Juru Taman adalah abdi setia Panembahan Senopati (1582-1603), pendiri Kerajaan Mataram Islam. Tugasnya adalah merawat taman di sekitar keraton Mataram Islam.

Ki Juru Taman sangat setia dan patuh. Bagi dia, melayani Sultan Mataram hingga ajal menjemput adalah kebahagiaan tertinggi baginya. Pengakuan ini diucapkan di depan Panembahan Senopati.

Panembahan Senopati memiliki sebuah telur yang konon berasal dari pemberian Ratu Kidul, penguasa laut selatan. Telur tersebut, yang dinamai Telur Jagat, didapatkan oleh Panembahan Senopati saat bersemedi di tepi laut selatan. Barang siapa yang menelan telur Jagat tersebut mentah-mentah, tubuhnya akan kuat, kebal senjata, dan abadi atau tidak bisa mati.

Panembahan Senopati sempat tergoda untuk menelannya, tetapi Sunan Kalijaga, salah satu Wali Sanga yang terkenal dekat dengan kebudayaan Jawa, mengingatkannya tentang akibatnya. Alih-alih membuang telur tersebut, Sunan Kalijaga menyarankan Panembahan Senopati untuk memberikannya kepada seseorang yang lebih pantas, seseorang yang benar-benar berbakti kepada Mataram.

Panembahan Senopati mengerti dan mengetahui siapa yang akan memakan telur Jagat itu. Seseorang yang tak lain adalah Ki Juru Taman, yang telah berusia sangat tua dan selalu mematuhi semua kehendak raja.

"Buka telur ini dan makanlah mentah-mentah," kata Panembahan Senopati saat bertemu dengan Ki Juru Taman.

Tanpa ragu, Ki Juru Taman menelan telur Jagat tersebut. Apa yang terjadi kemudian? Tubuhnya yang renta tiba-tiba menjadi besar layaknya raksasa, membuat Panembahan Senopati terkejut dan mundur selangkah.

Menurut sang raja, dengan wujud baru itu, Ki Juru Taman telah mendapat kehormatan untuk mengabdi kepada Mataram selama-lamanya. Tugasnya adalah menjaga Gunung Merapi. Setiap kali Gunung Merapi menunjukkan tanda-tanda akan meletus, Ki Juru Taman yang berganti nama menjadi Kiai Sapu Jagat bertugas menenangkannya.

Jika erupsi tak dapat dihindari, tugasnya adalah mengalirkan semua material yang dimuntahkan Gunung Merapi ke jalur aman, untuk mencegah bencana di tanah Mataram, khususnya di kerajaan.

Kiai Sapu Jagat menjadi sosok gaib dan sebagai pemimpin tertinggi penjaga Gunung Merapi, ia didampingi oleh para danyang yang membantunya, termasuk Kiai Petruk, yang digambarkan sebagai sosok kurus dengan hidung panjang.

Agar konsistensi Kiai Sapu Jagat dalam menjaga Gunung Merapi tidak berubah, penguasa Keraton Mataram dan masyarakat secara rutin setiap tahun menggelar ritual Labuhan Merapi.
 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network