Melalui sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan implementasi penggunaan teknologi tepat guna sesuai kondisi lahan yang didukung juga dengan penerapan pertanian ramah lingkungan, dapat diperluas sehingga berdampak pada tingkat inflasi yang terkendali dengan baik.
Dwiyanto Cahyo Sumirat mengungkapkan inflasi yang rendah dan stabil, merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Penurunan inflasi, terutama perlu dilakukan pada kelompok pangan bergejolak atau volatile food, karena terkait dengan masalah perut rakyat. Selain itu juga berimplikasi langsung pada kesejahteraan. Inflasi pangan bukan hanya masalah ekonomi saja, melainkan juga masalah sosial dan politik.
“Inflasi volatile food sangat dipengaruhi oleh suplai atau hasil produksi yang masih sangat tergantung pada cuaca dan fluktuasi jadwal panen. Musim dan cuaca yang semakin hari semakin tidak dapat diprediksi dan serangan hama menjadi tantangan tersendiri bagi petani dalam menjaga produktivitas,” ucapnya.
Untuk itu, adopsi dan implementasi teknologi baru sangat dibutuhkan dalam menjawab tantangan tersebut. Pemerintah dan BI senantiasa mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi untuk mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak secara luas di tengah tingginya risiko kenaikan inflasi.
Penguatan sinergi pengendalian inflasi, terutama yang bersumber dari sisi suplai diwujudkan dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan TPID. Rangkaian kegiatan GNPIP, merupakan wujud nyata sinergi antara otoritas, baik di tingkat pusat maupun daerah, pelaku industri, serta masyarakat guna mengelola tekanan inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi dalam rangka mendukung ketahanan pangan.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait