Forum Politisi Muda Indonesia Ajak Generasi Milenial Kulonprogo Berani Berpolitik Praktis

Kuntadi
Sejumlah anak muda di Kulonprogo membubuhkan tandatangan untuk berani menyuarakan politik dalam aksi damai FPMI di Alun-alun Wates, Minggu (1/9/2024). (foto: kuntadi)

KULONPROGO, iNewssleman.id - Forum Politisi Muda Indonesia wilayah DIY menggelar aksi serentak di lima kabupaten/kota di DIY agar anak muda berani tampil dan terbuka dalam politik praktis. Salah satunya dipusatkan di Alun-alun Wates, Kulonprogo dalam acara Car Free Day, Minggu (1/9/2024). 

Koordinator Aksi Arda Kesuma mengatakan, aksi ini untuk memberikan wadah atau ruang kepada masyarakat khususnya anak mudah untuk lebih dengan partai politik. Kebijakan dari pemerintah saat ini tidak bisa lepas dari peran partai politik. Untuk itulah anak muda harus berani dan membuka ruang untuk berpolitik praktis. 

“Kami menyasar anak muda karena mereka ini lebih kritis,” katanya.  

Menurutnya, dinamika yang ada di Indonesia menjadikan politik dihindari dan dijauhi oleh anak-anak muda. Padahal politik praktis itu menyenangkan dan bisa diikuti anak muda. 

“Harapan kita anak-anak muda bsa bereksporesi dekat parpol karena kebijakan yang ada saat ini juga dioleh oleh parpol,” katanya. 

Menghadapi Pilkada 2024, forum ini juga mendorong ana muda untuk tidak golput dan menggunakan hak pilihnya. Meskipun banyak hoaks ataupun black compaign yang membuat suasana menjadi kurang kondusif. 

“Anak muda harus  membuka diri, harus berani menyuarakan kebijakan publik karena apa yang kita makan hari ini, pekerjaan apa tergantung pemimpin,”  katanya.  

Dalam aksi ini, mereka mengajak anak muda untuk bersuara secara lisan dan menandatangani. Nantinya harapan ini akan dibawa ke forum guna menyusun gagasan dari akar rumpur. 

Salah satu warga, Rollies berharap Pilkada 2024 tidak ada lagi money politik dan janji-janji palsu. Hampir setiap pemilu atau pilkada mereka menjanjikan kebijakan yang pro rakyat. Namun begitu jadi mereka lupa dan tidak lagi menyuarakan hak-hak masyarakat lemah. 

“Bupati ke depan harus memperhatikan kaum lemah yang tersingkir. Kaum disabilitas dan akses infrastruktur harus diperhatikan,” katanya. 

Rollies juga ingin pemimpin yang terpilih bisa menyelesaikan permasalahan sampah. Jangan sampah sampah di Kulonprogo menjadi persoalan pelik seperti di kota besar.

Warga yang lain Azizah berharap pilkada mampu melahirkan pemilih yang peduli terhadap anak muda. Mereka butuh ruang untuk berekspresi untuk menyalurkan bakat dan kemampuan. 

“perlu ada ruang bagi anak muda berekspresi,” katanya. 

Editor : Wisnu Aji

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network