Rencananya, tempat pengolahan sampah ini akan menggunakan lahan wedi kengser di bekas aliran sungai Progo di wilayah NGlatihan I, Ngentakrejo, Lendah. Warga menggandeng PT Sinergi Bumilangit Seraya (SBS) dalam mengolah sampah organik dan anorganik agar bisa menhasilkan turunan sampah yang lebih bermanfaat.
“Pengolahan menggunakan teknologi dan tidak ada residu yang tersisa. Selain itu juga tidak menimbulkan polusi udara maupun tanah,” kata Direktur PT SBS Arthur Rumantio Notodipuro.
Untuk tahap awal dibutuhkan lahan seluas satu hektare dengan kapasitas sampah per hari 50 ton. Namun saat beroperasi penuh bisa menangani 200 ton sampah per hari.
Lurah Ngentakrejo Sumardi mengatakan, warganya telah mendapat pendampingan dan pelatihan terkait pemilahan dan pengolahan sampah. Mereka telah belajar di Banyumas. Pemerintah Kalurahan mendukung rencana pembangunan pengolahan sampah tersebut.
“Kami mendukung ini namun ada regulasi agar pengelolaan bisa bermanfaat untuk warga,” katanya.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait