YOGYAKARTA, iNessleman.id - Pertumbuhan ekonomi di DIY pada 2025 diperkirakan masih akan tumbuh sekitar 5 persen, meski dibayang-bayangi wacana kenaikan PPN menjadi 12 persen. Ekonomi di DIY masih akan bertumpu pada sektor pendidikan dan pariwisata.
Wakil Ketua Kadin DIY, Robby Kusumaharta mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia dan global sedang tidak baik-baik saja. Apalagi adanya wacana pemberlakuan PPN 12 persen yang akan berdampak pada sektor industri.
“Petumbuhan ekonomi DIY kami perkirakan masih sekitar 5 persen,” katanya pada Diskusi dan Outlook Bisnis dan Ekonomi DIY Tahun 2025 “Opportunies, Challenges and Strategies for Growth” di Kantor Pusat Bank BPD DIY, Senin (23/12/2024). Diskusi ini digelar Kadin DIY bekerja sama dengan ISEI DIY dan Bank BPD DIY.
Pemerintah harus mengoptimalisasi keberadaan Bandara YIA sebagai pintu ekspor DIY sekaligus pintu masuk wisatawan. Seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi agar bisa menarik tingkat kunjungan wisata yang lebih besar.
“MICE masih masih menjadi andalan pertumbuhan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.
Ketua ISEI Cabang Yogyakarta Didi Achjari mengatakan, pertumbuhan ekonomi di DIY masih di atas 5 persen. Dia memprediksikan antara 5,2 hingga 5,5 persen. Pertumbuhan ini akan banyak dipicu dari pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo dan Bawen-Jogja.
“Sektor pariwisata masih menjadi penggerak. Bagaimana long of stay ditingkatkan agar bisa lebih memberdayakan pelaku UMKM,” katanya.
Wakil Ketua ISEI Cabang Yogyakarta, Gumilang Aryo Sahadewo mengatakan, pemberlakuan PPN 12 persen akan berdampak pada sektor ekonomi. Harapannya kebijakan ini diterapkan secara progresif. Pemerintah juga perlu memberikan subsidi, seperti kepada pengguna listrik di bawak 2.200 watt.
“Kebijakan ini pasti akan ada winner dan loser. Tinggal bagaimana meminimalisasi dampak negatifnya,” katanya.
Pemerintah perlu mendorong pada aspek kelembagaan dan human capital agar pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Khusus di wilayah DIY perlu diciptakan ekonomi tourism atau wellness tourism agar muncul sektor-sektor baru.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait