"Lantas apa yang ditakutkan seorang presiden dari sebuah spanduk? Spanduk itu tidak berisi ancaman terhadap kesemalatan bangsa dan negara maupun kepada Presiden itu sendiri," kata Endah.
Dia menilai aparat keamanan bertindak arogan. Menurutnya, aparat keamanan seharusnya tidak lupa akan akarnya, yaitu rakyat.
"Kacang ora lali lanjaran. Jangan lupa akan dari mana beliau berasal. Harapan kami ketika beliau bertemu dengan kita maka beliau ingat perjuangan 2014 dan 19 lalu," kata Endah.
Korban penganiayaan tersebut adalah seorang warga Gunungkidul bernama Rudi Hartono. Dia bukan kader PDIP, melainkan warga biasa yang ingin menyuarakan aspirasinya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait