CEO Mandira, Indra Gunawan Supangkat menambahkan, kondisi Indonesia yang standar literasinya mengkhawatirkan. Saat ini Indonesia berada di tengah-tengah darurat literasi kurang baik yang memerlukan tindakan bersama untuk merespon dan menyelesaikan tantangan ini. Berdasarkan data UNESCO pada tahun 2016, kondisi literasi di Indonesia semakin memprihatinkan.
"Dari seribu penduduk, hanya satu orang yang secara aktif membaca. Fakta yang mengejutkan ini menjadi sorotan utama mempertanyakan seberapa kuat landasan literasi di tengah Masyarakat kita," kata dia.
Dalam konteks ini, program pejuang literasi hadir sebagai jawaban kita bersama untuk mengatasi darurat literasi ini. data menunjukkan bahwa hanya 9 dari 34 provinsi di Indonesia yang dapat dikategorikan sebagai memiliki Tingkat aktivitas literasi sedang, sementara sisanya terjebak dalam kategori rendah dan sangat rendah.
Hal ini menggambarkan bahwa tantangan literasi bukan hanya menjadi masalah regional, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama untuk melakukan perubahan. Sebagai pejuang literasi dan berkomitmen untuk menjadi agen perubahan.
Dengan 60 persen dari target pembaca Indonesia, mandira.id menghadirkan buku anak premium. Hal ini menjadi menarik karena literasi memang harus dipupuk sejak dini. Sedangkan sisanya merupakan jenis buku lainnya.
Indra mengungkapkan selama tahun 2023, Mandira.id berhasil melakukan sebanyak 50.000 transaksi. Diungkapkan Indra, Merebaknya Covid menjadikan Masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan minat baca pun meningkat.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait