Peserta aksi ini mengenakan pakaian badut dan berjalan lapangan Minggiran, Mantrijeron, Kota Yogyakarta menuju Kantor Bawaslu DIY. Beberapa diantaranya berjalan sambil memukul-mukul alat-alat dapur seperti panci dan wajan untuk meramaikan suasana.
Sebagian lagi ada yang membawa spanduk bertuliskan sejumlah protes atas kinerja Bawaslu dan pemerintah yang dianggap gagal melaksanakan pemilu adil. Ditengah-tengah massa mereka menggotong replika wadah kerupuk berukuran besar dengan tulisan 'kerupuk melempem award'.
Peserta juga menggelar aksi tabur bunga dan bakar dupa. Tujuannya untuk mendoakan pejabat Bawaslu supaya bisa menjalankan amanah masyarakat sebaiknya-baiknya.
ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib memberikan respon usai pemberian hadiah tersebut. Menurutnya, aksi ini sebagai bentuk kecintaan masyarakat dan dukungan kepada Bawaslu untuk bekerja lebih serius lagi.
"Saya menganggap bahwa ini adalah dukungan kepada Bawaslu untuk bekerja lebih serius Menjadi penyemangat bagi kami," kata Najib.
Mengenai aspirasi masyarakat yang mempertanyakan kinerja Bawaslu, Najib meminta masyarakat juga ikut membantu kerja Bawaslu dalam hal pengawasan. Menurutnya, fungsi pengawasan Bawaslu tidak mungkin bisa berjalan tanpa campur tangan masyarakat.
"Kita ini bekerja, cuma kalau bicara soal pengawasan itu tidak hanya Bawaslu saja, masyarakat harus mengambil peran. Karena fakta pelanggaran terjadi di mana-mana," ucapnya.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait