Ditya menyebut bahwa dalam kesehariannya, Gubernur memang tidak pernah menggunakan pengawalan. Bahkan dalam kunjungannya ke kabupaten atau kota juga sering tidak menggunakan pengawalan petugas kepolisian.
Hal itu merupakan permintaan dari Gubernur sendiri, sehingga pihaknya jarang menyiapkan pengawalan ketika hendak menghadiri kegiatan kecuali dalam keadaan urgent.
Sri Sultan sendiri baru terlihat ada pengawalan ketika dalam rombongan dengan tamu-tamu tertentu, terutama dari pemerintah pusat atau tamu negara yang berkunjung ke DIY, atau ketika kunjungan bersama bupati atau walikota serta pejabat Forkompinda.
"Sudah sejak dulu," tambahnya.
Ditya mengaku tidak mengetahui sejak kapan kebijakan tanpa pengawalan ini diterapkan oleh Sri Sultan HB X.
Sikap Sultan yang tidak ingin diistimewakan ini juga sering digunakan oleh warganet untuk membandingkan dengan perilaku pengguna jalan yang ugal-ugalan.
Seperti yang terlihat dalam akun Instagram @folkcreated yang mengunggah video perilaku pengendara mobil yang menggunakan lampu strobo layaknya polisi yang ingin kendaraan di depannya menepi dan memberinya jalan.
"Plat sipil membawa strobo minta jalan tak dikasih: Iki Jogja Ra Mempan Strobomu," bunyi keterangan video tersebut.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait