Menurutnya keputusan maju karena banyaknya dorongan dan amanah untuk membawa Kulonprogo lebih maju. Untuk itulah dia siap mewakafkan hati, pikiran dan kemampuan dalam memajukan kabupaten terbarat di DIY ini.
Sementara itu, Ambar Purwoko mengaku tinggal di Muntilan tepatnya di utara perbatasan Kulonprogo dan Magelang. Namun dia sudah sebelas tahun berada di Kulonprogo karena memang bekerja di utara. Sedangkan keluarganya banyak tinggal di Kalibawang.
“Kalau siang itu saya di Kulonprogo, hanya malam di Muntilan. Kami mohon doa restunya,” ujarnya.
Penasehat PDM Kulonprogo Umar Sanusi mengatakan, Muhammadiyah tidak hanya netral dalam politik tetapi juga independent. Secara organisasi Muhammadiyah tidak akan terlibat dalam politik praktis. Namun akan independent dan akan menentukan pilihan.
“Suatu saat tentu Muhammadiyah akan bersikap, apalagi dalam memilih pemimpin,” katanya.
Sedangkan Wakil Ketua PDM Kulonprogo Agus Sujarwo mengatakan ada arahan dari Pimpinan Muhammadiyah agar kader yang memiliki kemampuan untuk didorong maju. Selain itu juga yang diminati parpol, karena urusan politik menjadi kedaulatan parpol.
“Kami memiliki 147 TK, ratusan SD hingga SMA yang butuh perhatian,” katanya.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait