SOLO, iNewsSleman.id - Program Pengabdian Kemitraan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memberi pelatihan pengolahan ikan nila di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Program yang disponsori Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), bertujuan untuk penguatan ekonomi dan pencegahan stunting masyarakat di wilayah setempat.
Pelatihan dengan tajuk "Inovasi UMKM melalui Potensi Lokal Wisata Desa Waduk Mulur untuk Pemberdayaan dan Pencegahan Stunting di Kecamatan Bendosari Menuju Indonesia Emas 2045".
Sebanyak 14 peserta yang terdiri atas 9 ibu-ibu PKK dan 5 anggota Karang Taruna dari 9 dusun, mengikuti pelatihan pertama dari kegiatan yang dipimpin Prof. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si, dosen Fakultas Geografi, pada Senin (28/10/2024). Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan 3 orang jajaran Direktur dan Manajer Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pelatihan pertama, menjadi langkah awal untuk memperkuat motivasi peserta dalam mempelajari dan meningkatkan keterampilan praktis. Sehingga dapat menerapkan nilai-nilai ekonomi dan kesehatan berbasis kearifan lokal dalam menghadapi masalah stunting di Indonesia.
Kabid Pengembangan Persyarikatan, Lembaga Pengabdian Masyarakat & Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS Kuswaji menjelaskan pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal melalui usaha kecil menengah (UMKM) berbasis sumber daya lokal, sekaligus membantu upaya pencegahan stunting.
"Pelatihan ini adalah pelatihan pertama dari serangkaian panjang kegiatan mulai dari sosialisasi, Focus Group Discussion, pelatihan-pelatihan, pendampingan, hingga monitoring dan evaluasi serta diseminasi kegiatan yang mengatasi stunting dan mendukung Desa Wisata Mulur melalui topografi wisata dan produk olahan ikan untuk UMKM dan pencegahan stunting," papar Kuswaji, (31/10/2024).
Pelatihan melibatkan Dwi Linna Suswardany, SKM, M.PH., dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UMS dan Ketua Pusat Studi Penyakit Kronis UMS, sebagai nara sumber utama.
Dalam kesempatan itu, Linna menjelaskan mengenai berbagai faktor risiko penyebab stunting serta dampaknya pada perkembangan anak dan masa depan Indonesia. Ia menekankan pentingnya asupan gizi seimbang, termasuk protein ikan yang dapat menjadi sumber pangan dalam menekan angka stunting.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait